Siapa sangka senapan-senapan yang digunakan di daerah konflik, bisa jadi sesuatu yang artistik. Fonderie 47, yang kembangkan Peter Thum, sengaja mencari senjata jenis AK 47 yang berasal dari zona perang untuk kemudian diubahnya menjadi aksesori cantik.
Ide awal berasal dari kesedihan dan kemarahan Thum terkait konflik yang terjadi Republik Demokratik Kongo. Ia memutuskan untuk membuat semangat positif dengan membuat aksesori yang materialnya berasal dari Kongo.
Thum lalu bekerjasama dengan James de Givenchy untuk mengolah senapan AK 47 jadi koleksi aksesori eksklusif. Dipadukan dengan platinum, emas 18 karat dan berlian, senapan yang telah dilebur pun berubah jadi lebih indah.
Khawatir dengan penyebaran dari 100 juta senapan yang diperkirakan tersebar di seluruh Afrika, Thum mulai membeli AK-47 yang disita di Republik Demokratik Kongo pada 2010.
Material aksesori sebagian besar berasal dari Kongo. Fonderie 47, seperti dilansir dari Daily Mail, hanya menggunakan senjata yang diperoleh melalui izin resmi pemerintah setempat.
Hasil dari olahan senjata tersebut adalah cincin, kalung, dan benda-benda seni lainnya. Untuk harga, koleksi aksesori dari Fonderie 47 bisa dikatakan cukup mahal. Berkisar antara £31.000 hingga £58.000 atau Rp453 juta hingga Rp849 juta. Lihat saja detail pengolahannya hingga jadi aksesori di tautan galeri foto ini.
"Tiap aksesori merupakan tantangan. Tak hanya membuatnya jadi lebih indah tapi juga mendanai penghancuran senjata yang banyak tersebar di Afrika pada saat pembelian," kata Peter Thum.
http://life.viva.co.id/news/read/397705-foto--senapan-ak-47-disulap-jadi-aksesori-eksklusif"Tiap aksesori merupakan tantangan. Tak hanya membuatnya jadi lebih indah tapi juga mendanai penghancuran senjata yang banyak tersebar di Afrika pada saat pembelian," kata Peter Thum.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar