Tak mampu menahan hasrat berbelanja atau enggan melepaskan pandangan mata dari tulisan 'SALE!!' di etalase? Jika kerap mengalami hal seperti ini, bisa jadi Anda mulai terkena virus shopaholic.
Dikutip laman Genius Beauty, shopaholic merupakan salah satu jenis penyakit. Mereka yang mengalami ini memiliki ketergantungan pada komsumerisme atau keinginan untuk terus melakukan pembelian. Mereka cenderung merasa gembira dan terpuaskan.
Namun ini bukan diturunkan gen tertentu. Latar belakang kehidupan ekonomi mapan rentan dengan munculnya kebiasaan berbelanja ini. Shopaholic atau compulsive buyer ini ternyata digolongkan menjadi tiga jenis.
1. Compulsive buyer spontan
Ini merupakan salah satu jenis paling umum. Pasalnya penawaran khusus dari beberapa toko yang tak sengaja didatangi, sangat menggoyahkan kekuatan mereka untuk tidak membuka dompet.
2. Compulsive buyer sadar
Pada dasarnya mereka yang memiliki hasrat belanja tinggi, sangat menyadari bahwa dirinya adalah seorang shopaholic. Mereka juga menyadari akan jumlah uang yang akan dihabiskan untuk membeli kesenangan diri dan mengusir stres.
3. Compulsive buyer bertujuan
Dikatakan bertujuan karena shopaholic ini mendatangi toko memang untuk membeli barang yang sudah membuatnya jatuh hati. Tipikal ini biasanya akan menghabiskan uang dengan nilai besar, menggunakan fasilitas kartu kredit, atau bahkan meminjam untuk mendapatkan barang incarannya.
Dari tiga jenis shopaholic di atas, berikut ciri umumnya:
- Membeli barang di luar rencana awal.
- Saat mendatangi mal, merasa tak nyaman kalau tidak membeli sesuatu.
- Selalu membutuhkan uang, walau telah memiliki gaji yang cukup.
- Tak menyadari bahwa mereka selalu membeli barang yang sejenis.
- Kerap menyembunyikan harga, jika barang yang dibeli cukup mahal.
sumber : http://life.viva.co.id/news/read/396231-3-jenis-shopaholic--anda-yang-mana-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar