Buku 'Why Men Don’t Listen & Women Can’t Read Maps' tulisan Allan dan Barbara Pease menegaskan bahwa seks menempati porsi terbesar dalam otak pria. Klaim itu diperkuat dengan hasil survei yang menunjukkan mayoritas pria menikmati pornografi. Penelitian di Universitas Montreal memperlihatkan sulitnya mencari pria usia 20 tahun ke atas yang belum pernah menyaksikan film porno. Mayoritas bahkan menyaksikannya saat memasuki usia 10 tahun.
Terlepas kenikmatan yang mereka dapat dari tayangan beraroma sensual itu, penelitian lain menyebut bahwa candu menonton film porno dapat meningkatkan risiko kesehatan jangka pendek yakni penurunan daya pikir, seperti dilansir Times of India.
Tim peneliti dari University of Duisburg-Essen Jerman mempelajari bagian otak pria yang bertanggung jawab mempertahankan informasi di pikiran. Mereka melakukannya sembari menstimulasi otak dengan kerja berat seperti memahami masalah kritis, mencari solusi, dan membuat keputusan penting.
Mereka melibatkan 28 pria heteroseksual dengan usia rata-rata 26 tahun. Yang sebelumnya diminta melihat sejumlah gambar di internet. Ada gambar porno. Ada pula gambar nonseksual seperti aktivitas orang sedang tertawa, olahraga, atau memegang senjata.
Hasilnya, mereka yang baru saja melihat gambar porno cenderung sulit merespons stimulasi otak. Cenderung sulit berpikir kritis atas sebuah masalah, menemukan solusi terbaik, dan sulit membuat keputusan penting.
Menurut peneliti, temuan yang dipublikasikan di Journal of Sex Research ini akan membantu para psikolog memahami mengapa sejumlah pria yang kecanduan pornografi cenderung mudah melupakan aktivitas lainnya. Bahkan, tak jarang kehilangan arah, melalaikan tanggung jawab dan mengabaikan segala urusan.
sumber : http://life.viva.co.id/news/read/375908-studi--candu-film-porno-picu-penurunan-daya-pikir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar