Hitunglah berapa x Anda memeriksa ponsel dalam sehari.
Ponsel pintar kini memang jadi semacam kebutuhan primer untuk berkomunikasi. Tapi, kebiasaan menggunakannya setiap hari tanpa disadari berubah menjadi obsesi dan kecanduan. Bahkan ada istilah nomophobia, untuk sebutan orang yang tak bisa lepas dari ponselnya.
"Jika dihitung, seseorang yang mengalami nomophobia memeriksa ponselnya sekitar 34 kali dalam sehari," kata Dr. Elizabeth Waterman, psikiater Morningside Recovery Center, AS, dikutip dari NY Daily.
Menurut Dr. Waterman, dalam kliniknya ia sering menangani pasien yang terobsesi dengan ponsel. Gejalanya, mereka sangat takut dan panik jika harus berjauhan dengan ponsel atau ketika sinyal menghilang.
"Saat seseorang secara konstan memeriksa telepon saat makan malam atau ketika bersama keluarga, lama-kelamaan ini bisa merusak hubungan. Mereka jadi mengabaikan kehidupan sosial yang nyata dan lebih fokus ke dunia maya di ponselnya," kata Dr. Waterman.
Meskipun jadi masalah yang cukup serius, namun nomophobia tidak termasuk dalam gangguan klinis. Menurut Dr. Waterman, masalah tersebut bukan sesuatu yang didiagnosis secara klinis oleh dokter lalu dikategorikan dalam phobia tertentu, seperti takut terbang atau gelap.
Sebelum diberikan terapi, seseorang yang mengalami nomophobisa biasanya diajukan pertanyaan seputar kebiasaan mereka menggunakan ponsel. Antara lain "Berapa kali Anda memeriksa ponsel dalam satu hari?", dan "Apakah ponsel selalu berada di jangkauan tangan?".
Christiana Marie Ike, salah satu pasien Dr. Waterman mengaku mengalami nomophobia dan membutuhkan terapi. Ia merasa, dunia virtual di ponsel jadi semakin nyata, dan menariknya dari kehidupan nyata.
"Aku pernah membatalkan penerbangan karena aku lupa membawa ponsel. Aku berharap diriku tak selalu begitu, karena lama-kelamaan mendatangkan masalah," katany Ike.
Ponsel pintar kini memang jadi semacam kebutuhan primer untuk berkomunikasi. Tapi, kebiasaan menggunakannya setiap hari tanpa disadari berubah menjadi obsesi dan kecanduan. Bahkan ada istilah nomophobia, untuk sebutan orang yang tak bisa lepas dari ponselnya.
"Jika dihitung, seseorang yang mengalami nomophobia memeriksa ponselnya sekitar 34 kali dalam sehari," kata Dr. Elizabeth Waterman, psikiater Morningside Recovery Center, AS, dikutip dari NY Daily.
Menurut Dr. Waterman, dalam kliniknya ia sering menangani pasien yang terobsesi dengan ponsel. Gejalanya, mereka sangat takut dan panik jika harus berjauhan dengan ponsel atau ketika sinyal menghilang.
"Saat seseorang secara konstan memeriksa telepon saat makan malam atau ketika bersama keluarga, lama-kelamaan ini bisa merusak hubungan. Mereka jadi mengabaikan kehidupan sosial yang nyata dan lebih fokus ke dunia maya di ponselnya," kata Dr. Waterman.
Meskipun jadi masalah yang cukup serius, namun nomophobia tidak termasuk dalam gangguan klinis. Menurut Dr. Waterman, masalah tersebut bukan sesuatu yang didiagnosis secara klinis oleh dokter lalu dikategorikan dalam phobia tertentu, seperti takut terbang atau gelap.
Sebelum diberikan terapi, seseorang yang mengalami nomophobisa biasanya diajukan pertanyaan seputar kebiasaan mereka menggunakan ponsel. Antara lain "Berapa kali Anda memeriksa ponsel dalam satu hari?", dan "Apakah ponsel selalu berada di jangkauan tangan?".
Christiana Marie Ike, salah satu pasien Dr. Waterman mengaku mengalami nomophobia dan membutuhkan terapi. Ia merasa, dunia virtual di ponsel jadi semakin nyata, dan menariknya dari kehidupan nyata.
"Aku pernah membatalkan penerbangan karena aku lupa membawa ponsel. Aku berharap diriku tak selalu begitu, karena lama-kelamaan mendatangkan masalah," katany Ike.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar