Sebuah studi di Taiwan menunjukkan, melamin yang banyak digunakan dalam peralatan rumah tangga memicu terjadinya risiko batu ginjal. Hal ini juga dikaitkan dengan adanya tingkat kandungan melamin pada urin yang semakin tinggi.
"Melamin adalah bahan kimia yang banyak digunakan secara luas dalam industri dan banyak ditemukan dalam produk rumah tangga," jelas Dr Kenneth Spaeth, seperti yang dilansirMedical Express.
Menurut Spaeth, selama ini banyak orang menggunakan peralatan dapur, piring, mangkuk dan mug yang terbuat dari bahan melamin. Pemakaian yang terlalu sering ini yang membuat zat kimia tersebut (melamin) bermigrasi pada makanan. Apalagi, jika melamin tersebut digunakan dalam hidangan suhu panas atau asam. Pasalnya, dua kondisi ini sangat memungkinkan mendorong melamin untuk mencemari makanan, terutama melamin yang berkualitas rendah.
Untuk memperkuat data penelitian, pengujian pun dilakukan dengan menggunakan relawan 12 pria dan wanita sehat. Mereka dihidangkan sup panas dengan menggunakan mangkuk yang terbuat dari bahan melamin dan keramik. Setengah dari mereka disajikan dalam mangkuk melamin, dan setengah lainnya dalam mangkuk keramik.
Selanjutnya, para peneliti mengumpulkan sampel urin para relawan, setelah 12 jam menikmati sup. Hasilnya, relawan yang menikmati sup panas dengan mangkuk panas memiliki tingkat melamin 8,35 mikrogram. Sedangkan untuk yang menggunakan mangkuk keramik adalah 1,3 mikrogram.
Mereka juga menjelaskan, di penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa kandungan melamin dengan dosis rendah memicu peningkatan risiko batu ginjal pada anak-anak dan orang dewasa. Selain melamin, Spaeth menambahkan, dalam menggunakan suhu panas sebaiknya menghindari peralatan yang terbuat dari plastik.
Episode paling terkenal yang melibatkan melamin terjadi pada tahun 2008. Ketika bahan kimia tersebut menyebar bebas di China pada pemberian susu formula bayi.
sumber : http://life.viva.co.id/news/read/384710-perabotan-melamin-tingkatkan-risiko-batu-ginjal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar