Sehat adalah suatu kebutuhan. Kebutuhan orang untuk tetap sehat membuat mereka mulai memilih-milih makanan yang dapat dikonsumsi. Bagi mereka yang menjaga pola makan atau diet sehat, makanan dan minuman berlabel fat-free atau sugar-free
seringkali menjadi pilihan. Mereka tergantung pada label tersebut saat berbelanja makanan."Orang-orang cenderung merasa bahwa jika mengkonsumsi makanan berlabel 'bebas lemak' maka mereka dapat mengkonsumsinya kapanpun dan sebanyak apapun yang mereka inginkan. Padahal itu salah," ucap Emilia E. Achmadi MS, seorang Clinical Dietitian, Food & Nutrition Expert yang ditemui di acara Jakarta's Food Editor's Club.
Menurut dia, label itu hanyalah gimmick industri makanan. "Ketika suatu makan dilabelkan 'bebas lemak' maka makanan tersebut ditambahkan sesuatu untuk menggantikan lemak yang dihilangkan. Dan biasanya yang ditambahkan adalah gula," katanya.
Ia menambahkan, sebaliknya jika suatu makanan dilabelkan 'bebas gula' berarti yang ditambahkan ke dalam makanan itu untuk menggantikan gula yang dihilangkan biasanya adalah lemak. Masyarakat sudah sepatutnya tetap hati-hati terhadap makanan dengan label 'bebas lemak' atau 'rendah lemak' dan lainnya.
Dia mengungkapkan bahwa makanan berlabel 'bebas lemak', 'rendah lemak', 'bebas gula' muncul karena industri makanan menyadari kebutuhan banyak orang yang ingin sehat dan mencari makanan-makanan sehat.
Kunci terpenting adalah mengontrol porsi. Apapun makanannya, jangan makan berlebihan. Selain itu ia menyarankan untuk mengganti bahan makanan menjadi yang lebih sehat, contohnya ganti nasi putih dengan nasi merah, ganti minyak sayur dengan minyak canola yang lebih sehat. Ganti roti biasa dengan roti gandum utuh yang mengandung lebih banyak serat. Tak hanya itu, saat mengkonsumsi telur, cukup putihnya saja.
sumber : http://life.viva.co.id/news/read/384978-waspada-makanan-berlabel-bebas-lemak-dan-gula
Tidak ada komentar:
Posting Komentar