Apakah Anda pernah merasa iri dan kesepian saat melihat foto-foto liburansalah seorang teman di Facebook? Jika ya, apa yang Anda alami ini sangat sesuai dengan hasil penelitian para ilmuwan Jerman.
Seperti dilansir kantor berita Reuters, studi yang dilakukan ilmuwan dari Humboldt University dan Technical University itu menemukan bahwa kecemburuan semakin merajarela di situs jejaring sosial dengan pengguna lebih dari satu miliar tersebut. Penelitian mengungkap, melihat foto-foto liburan, kehidupan cinta dan kesuksesan karier teman diFacebook bisa menimbulkan perasaan iri hati dan memicu kesepian serta sengsara.
Penelitian dilakukan dengan melibatkan sekitar 600 peserta. Hasilnya, satu dari tiga orang merasa buruk setelah mengunjungi Facebook dan tidak puas dengan kehidupan mereka.
"Kami terkejut oleh berapa banyak orang yang memiliki pengalaman negatif denganFacebook dimana rasa iri membuat mereka merasa kesepian, frustasi atau marah," ujar peneliti dari Institute of Information Systems di Humboldt University, Hanna Krasnova.
Berdasarkan pengamatan para peneliti, beberapa orang akhirnya memilih meninggalkanFacebook atau setidaknya mengurangi penggunaan situs jejaring sosial yang didirikan Mark Zuckerberg itu. Penelitian juga mengungkap bahwa foto liburan adalah penyebab terbesar timbulnya rasa benci dari pengguna Facebook. Lebih dari setengah peserta merasa iri dengan foto-foto liburan tersebut.
Kemudian penyebab iri kedua paling umum adalah interaksi sosial yang terjadi di Facebook. Misalnya, jumlah ucapan ulang tahun yang diterima atau jumlah likes dan komentar.
"Mengikuti dengan pasif bisa memicu emosi yang menyakitkan hati, dengan para pengguna yang iri dengan kebahagiaan orang lain, bagaimana mereka menghabiskan liburan dan bersosialiasi," ujar para peneliti dalam laporan berjudul Envy on Facebook: A Hidden Threat to Users' Life Satisfaction?.
"Kami terkejut oleh berapa banyak orang yang memiliki pengalaman negatif denganFacebook dimana rasa iri membuat mereka merasa kesepian, frustasi atau marah," ujar peneliti dari Institute of Information Systems di Humboldt University, Hanna Krasnova.
Berdasarkan pengamatan para peneliti, beberapa orang akhirnya memilih meninggalkanFacebook atau setidaknya mengurangi penggunaan situs jejaring sosial yang didirikan Mark Zuckerberg itu. Penelitian juga mengungkap bahwa foto liburan adalah penyebab terbesar timbulnya rasa benci dari pengguna Facebook. Lebih dari setengah peserta merasa iri dengan foto-foto liburan tersebut.
Kemudian penyebab iri kedua paling umum adalah interaksi sosial yang terjadi di Facebook. Misalnya, jumlah ucapan ulang tahun yang diterima atau jumlah likes dan komentar.
"Mengikuti dengan pasif bisa memicu emosi yang menyakitkan hati, dengan para pengguna yang iri dengan kebahagiaan orang lain, bagaimana mereka menghabiskan liburan dan bersosialiasi," ujar para peneliti dalam laporan berjudul Envy on Facebook: A Hidden Threat to Users' Life Satisfaction?.
Lebih lanjut, perasaan iri ini akhirnya mendorong seseorang membual tentang prestasi mereka di Facebook hanya untuk menggaambarkan bahwa diri mereka dalam kondisi lebih baik. Para peneliti menemukan, orang di usia pertengahan 30 paling mungkin merasakan iri terhadap keluarga bahagia. Sementara para wanita lebih iri terhadap daya tarik fisik.
Adapun pria cenderung menampilkan konten yang berisi mempromosikan diri sendiri agar orang mengetahui prestasi mereka. Sementara perempuan menekankan penampilan terbaik mereka dan kehidupan sosial.
Adapun pria cenderung menampilkan konten yang berisi mempromosikan diri sendiri agar orang mengetahui prestasi mereka. Sementara perempuan menekankan penampilan terbaik mereka dan kehidupan sosial.
Para ilmuwan ini melakukan dua penelitian. Studi pertama melihat skala, ruang lingkup dan sifat iri yang dipicu oleh Facebook. Studi kedua meneliti keterkaitan sifat cemburu dengan penggunaan pasif Facebook serta kepuasan hidup. Hasil penelitian ini rencananya akan dipresentasikan pada konferensi sistem informasi di Jerman, Februari mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar