Sudah merupakan hal biasa, saat cuaca dingin, atau berada di ruangan ber-AC, kita menjadi lebih sering buang air kecil. Nah, bagaimana kalau kita juga tidak mengkonsumsi banyak air? Kondisi ini rupanya tetap terjadi. Mengapa?
Untuk meminimalisir kehilangan panas saat terkena suhu dingin, tubuh membatasi aliran darah ke kulit. Ini yang disebut vasokonstriksi perifer (peripheral vasoconstriction). Hasilnya, ketika darah didorong ke inti tubuh, volume darah yang beredar di inti tubuh dan tekanan darah arteri menjadi lebih tinggi.
Sementara ginjal kita bekerja untuk mengatur volume darah dan tekanan darah. Mereka akan menyerap kembali kadar air, atau memompa air untuk dapat keluar dari tubuh.
Seberapa banyak, ini akan diatur secara otomatis sesuai dengan tingkat dehidrasi yang dapat di terima tubuh.
Jadi, ketika Anda berada dalam suhu dingin dan tekanan darah Anda sedang meningkat, ginjal menafsirkan ini sebagai akibat dari volume sirkulasi yang berlebihan, yaitu kehilangan garam dan air dalam menurunkan volume darah dan tekanan darah. Akibatnya, Anda menghasilkan lebih banyak urin.
Ketika Anda berada di tempat yang dingin, Anda cenderung tidak berkeringat sedangkan tubuh tetap harus mengeluarkan cairan. Oleh karena itu, seluruh cairan yang harus keluar dari tubuh, akan dikeluarkan melalui cairan urin ini.
sumber :http://life.viva.co.id/news/read/317946-sedikit-minum--belum-tentu-jarang-ke-belakang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar